Halo, semuanya. Dalam artikel kali ini saya ingin mengajak kamu semua untuk membahas materi surat lamaran kerja secara detail, mulai dari struktur, ciri kebahasaan, hingga contohnya.
Sebelumnya, saya ingin tanya,
apakah kamu sudah memikirkan belum, kalau lulus sekolah, kamu mau ngapain?
Kuliah?
Kerja? Atau kuliah sambil kerja?
Dan…sudah
siap belum untuk masuk ke fase itu?
Entah
kamu sudah ngeh atau belum, kamu
itu sudah on the way menjadi manusia
dewasa, lho! Kalau saat ini berusia sekitar 17 tahun, kamu berada pada
transisi fase remaja ke dewasa awal. Jadi, kamu sudah mulai perlu memikirkan, “Setelah lulus, aku mau ngapain?”
untuk menentukan masa depan kamu sebagai orang dewasa baru.
Untuk menjadi manusia dewasa,
kamu harus bisa mandiri. Satu ciri kemandirian yang paling kuat adalah mandiri
secara finansial. Kamu bisa menghasilkan uang sendiri dengan bekerja di
suatu tempat, atau kamu buka usaha sendiri.
Nah, buat kamu yang setelah
sekolah berniat langsung bekerja, atau kuliah sambil kerja, kamu perlu paham bagaimana
cara mencari kerja di zaman sekarang.
“Emang beda ya, cari
kerja di zaman sekarang sama yang dulu?”
Eits, ya beda dong! Sekarang ini eranya sudah digital. Kamu
tidak perlu datang ke perusahaan satu per satu untuk memasukkan langsung
lamaran kerja ke sana.
Kamu sekarang bisa mencari
pekerjaan di portal-portal lowongan kerja. Kamu juga bisa mencari lowongan
kerja di jejaring sosial profesional, seperti LinkedIn, untuk kepoin
pekerjaan yang sesuai minat.
Selain itu, kamu juga bisa mencari
info lowongan kerja di situs resmi perusahaan yang ingin kamu lamar, atau cek
akun media sosial yang khusus nge-share info loker. Kalau mau melamar kerja, tinggal isi data diri, melampirkan
CV, tinggal klik atau kirim ke e-mail perusahaan. Kamu sudah resmi melamar kerja tanpa harus berkeringat
karena kepanasan ke sana kemari.
Intinya,
kalau masalah info loker, tinggal akses internet saja. Tapi, yang lebih penting
buat diperhatikan, bagaimana cara melamar pekerjaan yang benar, dan bagaimana menulis
surat lamaran kerja?
Nah,
saya akan menjelaskan cara membuat surat lamaran kerja, full step pokoknya. Bahkan, saya juga lampirkan contoh surat
lamaran pekerjaan kelas 12 untuk kamu semua dalam artikel ini!
Yuk, pantengi dan
perhatikan baik-baik penjelasan saya di bawah ya!
Konsep
Surat Lamaran Kerja
Sebelum
membicarakan lebih lanjut tentang surat lamaran kerja, kamu sudah tahu belum
fungsi surat lamaran kerja? Jadi, surat lamaran
pekerjaan adalah surat formal yang ditulis oleh pelamar dan ditujukan untuk
perusahaan yang dilamar.
Dalam membuat surat lamaran
kerja, kamu tidak bisa asal seperti menulis surat cinta ke si dia. Kamu juga
jangan menulis dengan bahasa seolah sedang chatting-an
dengan temanmu.
Nah,
kalau ditanya seperti ini, “sebutkan unsur-unsur surat lamaran pekerjaan”,
kira-kira kamu mau jawab apa?
Supaya
kamu tidak bingung, saya mau jabarkan unsur-unsur surat lamaran pekerjaan:
1.
Perkenalan diri
Ketika
kamu membuat surat lamaran kerja, kamu tidak bisa nulis “Permisi, mau
tanya..Pak, Bu…”. Awali dengan perkenalan diri.
Hal
itu juga berlaku ketika kamu nge-chat kontak
yang tertera dalam sebuah lowongan kerja. Kamu harus menyebutkan identitas diri. Fatal banget kalau kamu tidak
perkenalan di awal.
2. Tujuan yang jelas
Pastikan kamu menyebut
dengan jelas posisi apa yang akan dilamar dan kenapa. Jangan sampai kamu tidak
jelas mau melamar posisi apa, tidak jelas juga alasan kenapa mau melamar untuk
posisi itu. Jangan bikin bingung perusahaan yang merekrut kamu.
3. Elemen kebahasaan
Gunakan bahasa penulisan
yang sopan dan resmi. Jangan sampai kamu pakai bahasa puitis, bahasa santuy
seperti sedang ngobrol dengan teman, atau bahkan bahasa daerah. Gunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar ya!
Struktur
Lamaran Kerja
Kini, saatnya kita beralih
ke materi struktur surat lamaran pekerjaan kelas 12. Sebelum berbicara
strukturnya, pastikan dulu kamu mau menulis surat lamaran kerja yang berupa
fisik (lembaran surat) atau melalui e-mail.
“Tadi
katanya, tinggal buka internet bisa langsung ngelamar di berbagai perusahaan. Kok
masih butuh berkas fisiknya juga?”
Ya…meskipun sekarang ssudah
eranya melamar via internet, tapi masih ada perusahaan di luar sana yang butuh
berkas fisik surat lamaran kerja. Jadi, kamu juga perlu mempelajari struktur
surat lamaran kerja yang berupa fisik.
Bagian surat lamaran
pekerjaan yang satu ini penting untuk kamu pahami agar tidak salah dalam
penulisannya.
Unsur Surat Lamaran Kerja Fisik
Berikut tujuh hal
penting yang harus ada di
dalam surat lamaran kerja berbentuk fisik.
1. Titimangsa
Apa itu titimangsa? Titimangsa adalah tempat dan tanggal pembuatan surat.
Tulis di mana kamu menulis surat lamaran kerja tersebut dan kapan kamu menulisnya.
Tulis di bagian pojok kanan atas.
2. Hal dan Lampiran
Isi bagian “Hal” dengan
tulisan “Surat lamaran kerja.” Atau misalnya, kamu ingin melamar kerja buat
posisi Tutor Bahasa Indonesia. Isi saja bagian “Hal” dengan “Lamaran Kerja
Tutor Bahasa Indonesia”.
Lampiran yaitu berapa lembar
berkas lamaran kerja yang kamu buat. Misalnya, kamu melampirkan fokotopi KTP,
fotokopi ijazah, pas foto, dan curriculum
vitae. Nah, kan ada empat berkas. Ya ssudah, isi Lampiran dengan
tulisan “empat lembar”. Tinggal disesuaikan saja dengan jumlah berkas yang kamu
lampirkan.
Catatan: menulis berapa lembarnya pakai huruf ya, tulis “empat lembar”, jangan
“4 lembar”.
3. Alamat yang dituju
Tulis kepada siapa surat
lamaran itu kamu tujukan dan di mana alamatnya. Kamu bisa tujukan surat itu ke
HRD perusahaan tersebut.
Kalian bisa memilih satu di
antara dua pilihan: “Kepada Manajer….” atau “Yth. Manajer….” Jangan tulis
dua-duanya ya, karena nanti menjadi bahasa tidak baku. Setelah itu, search alamat lengkap perusahaan di
internet.
Contoh:
Yth. Manajer HRD Murf Education. Di bawahnya, tulis alamat Murf Education.
Catatan: Jangan menulis alamat yang dituju lebih dari tiga baris.
4. Salam Pembuka
Kamu bisa memberikan salam
pembuka dengan menulis “Dengan hormat,”. Jangan lupa pakai koma, bukan titik!
5. Isi
Isi surat lamaran kerja
fisik terdiri dari tiga bagian, yaitu:
·
Dasar pelamar
Jelaskan
kamu melamar kerja sebagai apa dan dapat info lowongan kerja itu dari mana.
·
Identitas dan daftar lampiran
Tulis biodata singkat kamu
seperti nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pendidikan terakhir, alamat,
nomor telepon, dan e-mail. Bagian
ini penting banget kamu cantumkan.
Soalnya, kalau misalnya
perusahaan ingin memberi info kamu diterima atau tidak, mereka ssudah tahu
alamat kamu di mana atau kontak kamu berapa.
·
Penutup
Tutup isi surat dengan
mengucapkan terima kasih kepada orang yang kamu kirimi surat.
6. Salam Penutup
Kamu bisa menggunakan
“Hormat saya,” sebagai salam penutup. Ingat ya, akhiri dengan koma, bukan
titik.
7. Tanda Tangan dan Nama Lengkap
Bubuhkan tanda tangan kamu
dan tulis nama lengkap kamu. Jangan disingkat namanya.
Membuat
Cover Letter melalui E-mail
Tadi kita ssudah belajar
tentang struktur surat lamaran kerja dalam bentuk fisik. Terus, bagaimana
cara membuat surat lamaran kerja (cover letter) yang dikirim
melalui e-mail?
Kalau kamu ingin mengirim
surat lamaran kerja via e-mail, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan:
- Isi subject e-mail. Jangan sampai terlewat mengisi ini! Karena bakal
rugi banget kalau iya. Soalnya, ada banyak orang yang melamar di
berbagai posisi. Kalau kamu tidak mengisi subject,
e-mail kamu bisa-bisa tidak bakal dibaca, atau bahkan dianggap spam. Selain
itu, isi subject jangan
terlalu umum atau terlalu panjang. Kalau ada formatnya, ikuti saja formatnya,
seperti “Posisi yang dilamar – Nama lengkap”.
- Harus
ada badan e-mail. Kalau kamu hanya melampirkan surat lamaran dan CV, kamu terlihat
tidak profesional. Isi badan e-mail seperti
surat lamaran.
- Alamat e-mail profesional. Jangan
memakai nama alay. Cukup nama asli aja.
- Dokumen lampiran. Jangan
lupa untuk melampirkan dokumen yang diminta, seperti surat lamaran kerja,
daftar riwayat hidup, fotokopi ijazah, dan lain-lain. Beri nama file dengan jenis dokumennya,
ditambah dengan nama kamu. Ukuran file-nya juga jangan terlalu besar.
Nah, sekarang saatnya belajar tentang cara
menulis cover letter atau surat
lamaran kerja melalui e-mail. Ada tiga bagian
penting dalam menulis cover letter via e-mail:
1. Paragraf pembuka
Isi dengan pengalaman kerja,
pengalaman organisasi, dan keterampilan kamu yang nyambung dengan
kerjaan yang kamu lamar.
2. Paragraf kedua
Isi dengan alasan mengapa kamu
tertarik untuk mendaftar lowongan tersebut. Kaitkan dengan skill yang kamu punya dengan pengalaman kerja sebelumnya. Kamu
juga bisa menunjukkan pencapaian yang pernah didapatkan,
yang berhubungan dengan pekerjaan yang kamu lamar.
Terus, bagaimana kalau belum
ada pengalaman kerja? Ya tulis saja, “Saya ingin
belajar di perusahaan ini dan saya ingin mengembangkan skill.”
Dan yang paling penting,
jangan isi dengan “Saya merupakan orang yang msudah bergaul dan beradaptasi”,
“Saya bisa bekerja sama dalam tim”, dan semacamnya. Itu tidak perlu dan tidak
berlaku untuk dimasukkan ke dalam surat lamaran kerja.
Fokus ke skill yang kamu punya dan apa yang bisa kamu lakukan dalam
pekerjaan yang dilamar dengan skill tersebut.
3. Paragraf
penutup
Tutup
dengan ucapan terima kasih kepada recruiter. Setelah kamu menuliskan terima kasih, jangan lupa memberi
salam penutup dan nama lengkap.
Nah, tiga hal itu bisa kamu
taruh di badan e-mail ketika mau melamar kerja via e-mail, tanpa tanggal dan nama perusahaan serta alamatnya. Cukup tulis saja di
bagian kiri atas badan e-mail, “Yth. Manajer HRD…..”
Intinya, menulis surat
lamaran kerja itu tidak usah terlalu panjang. Cukup singkat saja, asal ssudah
memuat tiga bagian:
·
Pembuka, kamu
memperkenalkan diri kepada recruiter;
·
Minat kamu dan
kaitkan dengan skill dan pengalaman
yang kamu punya; dan
·
Apa saja harapan
kamu dan ucapkan terima kasih. Jangan lupa juga tanda tangan di bawahnya.
Ciri Kebahasaan Surat
Lamaran Kerja
Ada beberapa ciri kebahasaan
surat lamaran kerja, antara lain:
1. Menggunakan
bahasa baku
Ssudah
sempat saya bahas tadi sebelumnya. Gunakan
bahasa yang sesuai dengan EYD. Jangan sampai memakai bahasa santuy atau bahasa akrab seperti dengan teman kamu. Pastikan
juga kalimatnya efektif.
2. Menggunakan
bahasa Indonesia, bukan bahasa daerah
Ya..saya tahu, mungkin kamu
asli Jawa, atau Bali, atau mana pun. Tapi, ya jangan memakai bahasa daerah ketika
menulis surat lamaran kerja. Ingat, kuncinya adalah memakai bahasa Indonesia
yang resmi.
3. Tidak
berlebihan
Maksudnya, jangan
menggunakan kata yang melebih-lebihkan sesuatu. Misalnya, “Saya merupakan
lulusan Universitas Dunia Mimpi, universitas terbaik di Indonesia.” Tidak usah menjelaskan
kalau kampus kamu universitas terbaik.
4. Tidak
perlu mencantumkan prestasi
Sebenarnya, ada beberapa
yang mencantumkan prestasi di surat lamaran kerja. Tapi, lebih baik prestasi
itu kamu tulis saja semuanya di curriculum vitae.
5. Tidak
memaksa
Jangan sampai kamu memaksa
perusahaan yang kamu lamar. “Memaksa bagaimana maksudnya?” Misalnya di bagian
penutup, kamu menulis “Mohon Bapak/Ibu segera memberikan jawaban.” Itu adalah pemaksaan.
Kamu tidak perlu menulis seperti itu karena tidak sopan.
6. Jelas
mengucapkan penerima surat
Di bagian penutup surat biasanya
ada kalimat, “Atas perhatiannya, saya ucapkan terima kasih.” Nah, atas
perhatiannya siapa? Sebutkan dengan jelas, seperti “Atas perhatian Bapak/Ibu,
saya ucapkan terima kasih.”
Atau kalau kamu sudah tahu
nama penerima surat kamu, boleh nulis namanya.
Kalau diringkas, ragam
bahasa formal yang harus kamu perhatikan dalam menulis surat lamaran kerja
antara lain:
·
simpel alias tidak
bertele-tele;
·
jelas
menyebutkan informasi (dapat info loker dari mana, posisi apa yang mau dilamar,
lulusan mana, dan sebagainya);
·
sopan;
·
berbahasa Indonesia secara baik dan
benar.
Penulisan Surat Lamaran Kerja
Baik,
sekarang kita sudah sampai ke praktiknya. Di sini, saya juga akan memberikan
kepada kamu contoh surat lamaran pekerjaan kelas 12 supaya kamu bisa membuat
sendiri nanti.
Sebelum
membuat surat lamaran kerja, kamu harus tahu dulu:
- Posisi dan tempat kerja yang dituju pelamar;
- Identitas
singkat pelamar; dan
- Struktur
surat lamaran kerja.
Sekarang, saya jelaskan
sambil saya beri contoh sekalian ya.
Jadi, saya punya teman
namanya Putri Siputro. Putri ingin melamar kerja menjadi Tutor Bahasa
Indonesia di PT Murf Education. Dia meminta
bantuan saya untuk membuat surat lamaran kerja. Putri punya berkas berupa curriculum
vitae (1 lembar), fotokopi KTP (1 lembar), fotokopi ijazah (1 lembar),
pas foto ukuran 4×6 (1 lembar), dan transkrip nilai (1 lembar).
Jadi, bantu saya untuk membuat surat lamaran
kerjanya Putri yuk!
Langkah pertama, apa posisi dan tempat kerja yang dituju pelamar. Di sini, kita sudah
dapat jawaban. Putri ingin melamar sebagai tutor bahasa Indonesia di PT Murf
Education.
Langkah kedua, indentitas singkat pelamar. Putri sudah memberi saya data
dirinya sebagai berikut:
Nama : Putri Siputro
Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 31 Agustus 1996
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : S1-Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia
Alamat : Jalan Panjang Menuju
Langit Biru, nomor 33A, Jakarta Selatan
Nomor ponsel : 081322334455
Nah, bagimana caranya kita
menggunakan data-data tersebut ke dalam surat lamaran kerja?
Yuk, langsung ke langkah
ketiga, yaitu memasukkan
data-data sesuai struktur surat lamaran kerja. Tadi, saya sudah menjelaskan
tujuh unsur penting dalam struktur lamaran kerja. Langsung saja kita praktikkan!
1. Titimangsa
Jakarta, 12 November 2021.
Jangan lupa memberi tanda baca (,) untuk memisahkan letak geografis (Jakarta)
dan waktu (12 November 2021).
2. Hal dan Lampiran
Hal: Lamaran Kerja Tutor
bahasa Indonesia
Terkait lampiran, tadi sudah
disebutkan bahwa berkas yang dilampirkan Putri berupa curriculum
vitae (1 lembar), fotokopi KTP (1 lembar), fotokopi ijazah (1 lembar),
pasfoto 4×6 (1 lembar), dan transkrip nilai (1 lembar). Jadi…
Lampiran:
lima lembar
3. Alamat yang dituju
Yth.
HRD PT Murf Education
Jalan H. Rasuna Said Kav. 3
Jakarta Selatan
4. Salam Pembuka
“Dengan hormat,”
5. Isi Surat
Nah, isi surat kan terdiri
dari tiga bagian. Isi saja sesuai struktur surat lamaran kerja yang sudah saya jelaskan di awal-awal tadi.
·
Dasar pelamar
Berdasarkan
iklan lowongan kerja di Murfkarier.com tentang
lowongan pekerjaan sebagai tutor bahasa Indonesia, saya yang bertanda tangan di
bawah ini,
·
Identitas dan daftar lampiran
nama
: Putri Siputro
tempat, tanggal lahir : Jakarta, 31 Agustus 1996
agama
: Islam
pendidikan terakhir : S1-Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia
alamat
: Jalan Panjang Menuju Langit Biru, nomor 33A, Jakarta Selatan
nomor ponsel
: 081322334455
mengajukan lamaran sebagai
tutor bahasa Indonesia di perusahaan yang Bapak/Ibu pimpin.
Sebagai bahan pertimbangan, saya
lampirkan sebagai berikut,
1.
satu lembar daftar riwayat hidup;
2. satu lembar fotokopi
ijazah;
3. satu lembar fotokopi
transkrip nilai;
4. satu lembar pas foto
ukuran 4×6 cm; dan
5. satu lembar fotokopi KTP.
Catatan: mengapa huruf awal nama, tempat, agama, pendidikan, alamat, dan nomor
ponsel di atas tidak kapital, tapi kecil? Karena di atasnya ada tanda baca (,)
jadi selanjutnya tetap memakai huruf kecil, kecuali jika itu nama orang,
tempat, bulan, dan alamat. Selain itu, setiap dokumen dipisahkan dengan titik
koma (;) untuk memisahkan klausa.
·
Penutup
Demikian
surat lamaran ini saya sampaikan. Besar harapan saya untuk dapat diterima di
perusahaan yang Bapak/Ibu pimpin. Atas perhatian Bapak/Ibu, saya ucapkan terima
kasih.
6. Salam penutup
“Hormat
saya,” ditulis bagian kanan bawah surat.
7. Tanda tangan dan
nama lengkap
Putri Siputro (dengan tanda
tangan di atasnya). Posisi tanda tangan dan nama lengkap berada di bawah salam
penutup.
Apa saja yang harus ditulis di CV (Curriculum Vitae)?
Saya beri bonus
ilmu ya, yaitu tentang curriculum vitae atau CV. CV jadi hal penting yang perlu dipersiapkan buat melamar
kerja.
Melalui dokumen ini, kamu
bisa menunjukkan bagaimana diri dan apa kemampuan kamu. Jadi, perusahaan bisa mempertimbangkan apakah kamu cocok
dengan posisi yang kamu lamar.
Hal yang
harus kamu tulis di CV antara lain:
- Data
diri. Kamu
bisa memasukkan nama lengkap, alamat, e-mail, dan
nomor telepon. Jangan memasukkan hal yang terlalu pribadi, seperti hobi,
makanan, minuman, karena tidak penting.
- Pendidikan. Kamu tidak perlu memasukkan
riwayat pendidikan kamu dari playgroup atau
TK. Cukup masukkan pendidikan terakhir dan jurusan yang kamu ambil. Kamu
juga bisa menambahkan pendidikan nonformal atau kursus yang mendukung
pekerjaan yang kamu lamar.
- Pengalaman
kerja. Beri
tahu apa saja pekerjaan yang pernah kamu lakukan, baik freelance maupun full time. Kalau seumpama kamu
baru segar-segarnya lulus dari sekolah atau kuliah, kamu bisa masukkan
pengalaman organisasi tertentu maupun kepanitiaan yang pernah kamu ikuti.
- Keterampilan. Beri tahu
keterampilan apa saja yang kamu miliki, entah itu bahasa asing,
pemrograman, editing, desain,
dan lain-lain. Hindari menuliskan keterampilan seperti “Kemampuan
komunikasi yang baik”, “Dapat bekerja dalam tim”, dan semacamnya, karena
itu tidak terlalu dipentingkan dan tidak relevan juga dengan pekerjaan.
- Training, sertifikasi, atau pelatihan yang pernah kamu ikuti. Dengan mencantumkan
info ini, kamu terlihat seperti orang yang suka belajar dan punya
pengetahuan yang lebih luas.
- Prestasi. Kalau kamu pernah
ikut lomba yang ada hubungannya dengan posisi yang kamu lamar dan mendapat
juara, masukkan saja ke dalam CV. Prestasi ini bisa menambah nilai jual kamu
terhadap perusahaan yang kamu lamar. Kamu juga bisa memasukkan ekskul,
kegiatan kemasyarakatan atau kerelawanan yang pernah diikuti.
Terus, apa bedanya CV dengan resume?
Sebenarnya, CV dengan resume itu mirip, isinya sama-sama tentang data diri, hanya memang
ada sedikit perbedaan.
Bentuk resume lebih ringkas daripada CV. Resume cukup satu halaman saja, sedangkan CV bisa 2-3
halaman. Info yang ditonjolkan di dalam resume antara
lain pendidikan, pengalaman, dan skill yang relevan dengan posisi yang kamu lamar.
Misalnya, kamu mendaftar menjadi
tutor bahasa Indonesia, sedangkan sewaktu SMA pernah menang lomba melukis.
Jadi, tidak perlu dimasukkan prestasi kamu itu ke resume, karena tidak relevan. Kalau di CV boleh-boleh saja.
Beda kasus kalau kamu melamar
posisi desainer grafis, animator, dan pekerjaan yang berhubungan dengan
menggambar. Juara melukis kamu justru akan menjadi nilai plus.
Intinya, kalau membuat resume, kamu harus menyesuaikan prestasi dan pengalaman
dengan pekerjaan yang kamu lamar.
Cek baik-baik info di
lowongan pekerjaan tersebut, apakah perusahaan meminta CV atau resume. Kalau tidak ada ketentuan, ya sudah terserah kamu mau
pakai yang mana. Selain itu, pastikan tidak ada typo di resume atau CV kalian.
“Apakah resume atau CV boleh warna-warni?”
Kalau posisi yang kamu lamar
berhubungan dengan industri kreatif atau desain, sangat bisa desain resume atau CV kamu sekreatif mungkin.
Tapi, kalau posisi yang kamu
lamar tidak berhubungan dengan kreativitas, ya buatlah desain yang sederhana saja.
Yang
penting adalah isi CV atau resume tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar