Jumat, 25 November 2011
Minggu, 20 November 2011
Kamis, 20 Oktober 2011
Mengapa orang Yahudi Cerdas?
Artikel Dr Stephen Carr Leon patut menjadi renungan
bersama. Stephen menulis dari pengamatan langsung. Setelah berada 3 tahun di
Israel karena menjalani housemanship dibeberapa rumah sakit di sana. Dirinya
melihat ada beberapa hal yang menarik yang dapat ditarik sebagai bahan
tesisnya, yaitu, “Mengapa Yahudi Pintar?”
Ketika tahun
kedua, akhir bulan Desember 1980, Stephen sedang menghitung hari untuk pulang
ke California, terlintas di benaknya, apa sebabnya Yahudi begitu pintar? Kenapa
tuhan memberi kelebihan kepada mereka? Apakah ini suatu kebetulan? Atau hasil
usaha sendiri?
Maka Stephen
tergerak membuat tesis untuk Phd-nya. Sekadar untuk Anda ketahui, tesis ini
memakan waktu hampir delapan tahun. Karena harus mengumpulkan data-data yang
setepat mungkin.
Marilah kita
mulai dengan persiapan awal melahirkan. Di Israel, setelah mengetahui sang ibu
sedang mengandung, sang ibu akan sering menyanyi dan bermain piano. Si ibu dan
bapak akan membeli buku matematika dan menyelesaikan soal bersama suami.
Stephen sungguh heran karena temannya yang mengandung sering membawa buku
matematika dan bertanya beberapa soal yang tak dapat diselesaikan. Kebetulan
Stephen suka matematika. Stephen bertanya, “Apakah ini untuk anak kamu?” Dia
menjawab, “Iya, ini untuk anak saya yang masih di kandungan, saya sedang
melatih otaknya, semoga ia menjadi jenius.” Hal ini membuat Stephen tertarik
untuk mengikut terus perkembangannya. Kembali ke matematika tadi, tanpa merasa
jenuh si calon ibu mengerjakan latihan matematika sampai genap melahirkan.
Hal lain
yang Stephen perhatikan adalah cara makan. Sejak awal mengandung dia suka
sekali memakan kacang badam dan korma bersama susu. Tengah hari makanan
utamanya roti dan ikan tanpa kepala bersama salad yang dicampur dengan badam
dan berbagai jenis kacang-kacangan. Menurut wanita Yahudi itu, daging ikan
sungguh baik untuk perkembangan otak dan kepala ikan mengandungi kimia yang
tidak baik yang dapat merusak perkembangan dan penumbuhan otak anak didalam
kandungan. Ini adalah adat orang orang Yahudi ketika mengandung. menjadi
semacam kewajiban untuk ibu yang sedang mengandung mengonsumsi pil minyak ikan.
Ketika
diundang untuk makan malam bersama orang orang Yahudi. Begitu Stephen
menceritakan, “Perhatian utama saya adalah menu mereka. Pada setiap undangan
yang sama saya perhatikan, mereka gemar sekali memakan ikan (hanya isi atau
fillet),” ungkapnya. Biasanya kalau sudah ada ikan, tidak ada daging. Ikan dan
daging tidak ada bersama di satu meja. Menurut keluarga Yahudi, campuran daging
dan ikan tak bagus dimakan bersama. Salad dan kacang, harus, terutama kacang
badam. Uniknya, mereka akan makan buah buahan dahulu sebelum hidangan utama.
Jangan terperanjat jika Anda diundang ke rumah Yahudi Anda akan dihidangkan
buah buahan dahulu. Menurut mereka, dengan memakan hidangan kabohidrat (nasi
atau roti) dahulu kemudian buah buahan, ini akan menyebabkan kita merasa
ngantuk. Akibatnya lemah dan payah untuk memahami pelajaran di sekolah.
Di Israel,
merokok adalah tabu, apabila Anda diundang makan dirumah Yahudi, jangan sekali
kali merokok. Tanpa sungkan mereka akan menyuruh Anda keluar dari rumah mereka.
Menyuruh Anda merokok di luar rumah mereka. Menurut ilmuwan di Universitas
Israel, penelitian menunjukkan nikotin dapat merusakkan sel utama pada otak
manusia dan akan melekat pada gen. Artinya, keturunan perokok bakal membawa generasi
yang cacat otak ( bodoh). Suatu penemuan yang dari saintis gen dan DNA Israel.
Perhatian
Stephen selanjutnya adalah mengunjungi anak-anak Yahudi. Mereka sangat
memperhatikan makanan, makanan awal adalah buah buahan bersama kacang badam,
diikuti dengan menelan pil minyak ikan (cod oil lever). Dalam pengamatan
Stephen, anak-anak Yahudi sungguh cerdas. Rata rata mereka memahami tiga
bahasa, Hebrew, Arab dan Inggris. Sejak kecil mereka telah dilatih bermain
piano dan biola. Ini adalah suatu kewajiban. Menurut mereka bermain musik dan
memahami not dapat meningkatkan IQ. Sudah tentu bakal menjadikan anak pintar.
Ini menurut saintis Yahudi, hentakan musik dapat merangsang otak. Tak heran
banyak pakar musik dari kaum Yahudi.
Seterusnya
di kelas 1 hingga 6, anak anak Yahudi akan diajar matematika berbasis
perniagaan. Pelajaran IPA sangat diutamakan. Di dalam pengamatan Stephen,
“Perbandingan dengan anak anak di California, dalam tingkat IQ-nya bisa saya
katakan 6 tahun kebelakang!! !” katanya. Segala pelajaran akan dengan mudah di
tangkap oleh anak Yahudi.
Selain dari
pelajaran tadi olahraga juga menjadi kewajiban bagi mereka. Olahraga yang
diutamakan adalah memanah, menembak dan berlari. Menurut teman Yahudi-nya
Stephen, memanah dan menembak dapat melatih otak fokus. Disamping itu menembak
bagian dari persiapan untuk membela negara.
Selanjutnya
perhatian Stephen ke sekolah tinggi (menengah). Di sini murid-murid digojlok
dengan pelajaran sains. Mereka didorong untuk menciptakan produk. Meski proyek
mereka kadangkala kelihatannya lucu dan memboroskan, tetap diteliti dengan
serius. Apa lagi kalau yang diteliti itu berupa senjata, medis dan teknik. Ide
itu akan dibawa ke jenjang lebih tinggi.
Satu lagi yg
diberi keutamaan ialah fakultas ekonomi. Saya sungguh terperanjat melihat
mereka begitu agresif dan seriusnya mereka belajar ekonomi. Diakhir tahun
diuniversitas, mahasiswa diharuskan mengerjakan proyek. Mereka harus
memperaktekkanya. Anda hanya akan lulus jika team Anda (10 pelajar setiap
kumpulan) dapat keuntungan sebanyak $US 1 juta!
Anda
terperanjat? Itulah kenyataannya. Kesimpulan, pada teori Stephen adalah,
melahirkan anak dan keturunan yang cerdas adalah keharusan.. Tentunya bukan
perkara yang bisa diselesaikan semalaman. Perlu proses, melewati beberapa
generasi mungkin?
Kabar lain
tentang bagaimana pendidikan anak adalah dari saudara kita di Palestina.
Mengapa Israel mengincar anak-anak Palestina. Terjawab sudah mengapa agresi
militer Israel yang biadab dari 27 Desember 2008 kemarin memfokuskan diri pada
pembantaian anak-anak Palestina di Jalur Gaza. Seperti yang kita ketahui,
setelah lewat tiga minggu, jumlah korban tewas akibat holocaust itu sudah
mencapai lebih dari 1300 orang lebih. Hampir setengah darinya adalah anak-anak.
Selain karena memang tabiat Yahudi yang tidak punya nurani, target anak-anak
bukanlah kebetulan belaka.
Sebulan
lalu, sesuai Ramadhan 1429 Hijriah, Ismali Haniya, pemimpin Hamas, melantik
sekitar 3500 anak-anak Palestina yang sudah hafidz al-Quran. Anak-anak yang
sudah hafal 30 juz Alquran ini menjadi sumber ketakutan Zionis Yahudi. “Jika
dalam usia semuda itu mereka sudah menguasai Alquran, bayangkan 20 tahun lagi
mereka akan jadi seperti apa?” demikian pemikiran yang berkembang di pikiran
orang-orang Yahudi.
Tidak heran
jika-anak Palestina menjadi para penghafal Alquran. Kondisi Gaza yang diblokade
dari segala arah oleh Israel menjadikan mereka terus intens berinteraksi dengan
al-Qur’an. Tak ada main Play Station atau game bagi mereka. Namun kondisi itu
memacu mereka untuk menjadi para penghafal yang masih begitu belia. Kini,
karena ketakutan sang penjajah, sekitar 500 bocah penghafal Quran itu telah
syahid.
Perang
panjang dengan Yahudi akan berlanjut entah sampai berapa generasi lagi. Ini
cuma masalah giliran. Sekarang Palestina dan besok bisa jadi Indonesia.
Bagaimana perbandingan perhatian pemerintah Indonesia dalam membina generasi
penerus dibanding dengan negara tetangganya. Ambil contoh tetangga kita yang
terdekat adalah Singapura. Contoh yang penulis ambil sederhana saja, Rokok.
Singapura selain menerapkan aturan yang ketat tentang rokok, juga harganya
sangat mahal.
Benarkah
merokok dapat melahirkan generasi “Bodoh!”?Mari kita jawab menggunakan hati nurani kita...
Hidup adalah pilihan!
Senin, 03 Oktober 2011
Puisi-puisiku
SAJAK SEORANG GURU
KEPADA MURIDNYA
Anakku...
Apa yang bisa kukatakan padamu
Sewaktu engkau terduduk lesu, tertidur di meja kayu
Dengan seragam kusut, tanpa semangat, dan kuyu
Atau di saat engkau bermain handphone sewaktu aku
membelajarkanmu
Atau di saat engkau berceloteh tak jelas dan saru
Anakku...
Tahukah engkau bahwa beban negara ada di pundakmu?
Tahukah engkau bahwa keluargamu begitu mengharapkanmu?
Agar engkau menjadi asa di tengah keputusasaan
Anakku...
Aku mengerti perasaanmu
Perasaan ingin dihargai
Perasaan ingin dimengerti
Dan perasaan-perasaan lain yang menginginkan engkau lebih
Tapi anakku...
Engkau pun harus mengerti, tidak mudah membangun harga diri
Tak mudah meluangkan waktu ‘tuk memahami pribadi demi
pribadi
Harga diri didapat karna kita berprestasi anakku...
Dan prestasi kita raih bila kita berjuang tanpa henti
Anakku...
Ayah ibumu, kakakmu, adikmu, eyangmu, pakdemu, budhemu dan
seluruh manusia
Pun Tuhan Yang Maha Kuasa, Maha Bijaksana, mengharapkan
engkau menjadi manusia terbaik
Tak ada satu makhluk pun yang menginginkan engkau tak
berguna anakku..
Do’a mereka adalah kekuatan bagimu untuk maju
Berjuanglah anakku
Walau badai menghadang
Hujan dan halilintar bergemuruh menahan laju langkahmu
Pantang surut sejengkal tanah pun anakku
Karna aku kan mengokohkan kuda-kudamu
Kan aku kuatkan jiwamu dengan semangatku
Ingatlah anakku
Aku tak kan pernah jauh darimu
Aku ‘kan slalu memegang erat tanganmu di kala engkau goyah
Mari rapatkan barisan anakku
Kita maju bersama menyongsong era baru
Era kebangkitanmu, aku, dan seluruh malaikat yang
menginginkan dunia ini bersatu
Bersatu dalam semangat fastabiqul khairot
Berlomba-lomba dalam kebaikan
Agar kita kelak menjadi satu
Di surga Tuhanku, Tuhanmu, dan Tuhan seluruh alam
Selamat berjuang anakku
Do’a dan semangat kutitipkan bersamamu
Bajaj
Tiga kakinya menapak aspal panas
“kakimu kurang,” kata BMW
“Makhluk aneh,” kata Opel Blazer
“Barang rongsokan,” Mercedes Benz ikut menimpali
Sang Bajaj tetap diam
Dalam diam dia berpikir, lalu buka suara
“Masa bodoh dengan ocehan kalian
Aku punya niat baik
Menolong manusia di garis bawah
Untuk menyambung hidup anak istrinya
Aku justru kasihan pada kalian
Yang hanya dijadikan barang pameran
Kalian tlah merusak hakikat hidup manusia
Yang harusnya cinta sesama jadi cinta harta
Kalian.....,” Bajaj tak jadi meneruskan kata-katanya
Sebab BMW, Opel Blazer, dan Mercedes Benz telah
berlalu bersama kecongkakannya
Khianat
“Khianat”
Kata tercela
Tapi ia akan jadi indah dan barokah
Bila kita mampu menempatkannya
Khianat pada dosa
Khianat pada kesombongan
Khianat pada kekotoran
Khianat pada kebatilan
Khianat pada kemaksiatan
Khianat pada kemudharatan
Khianat pada kejahiliyahan
Khianat pada kekafiran
Khianat pada kezaliman
Khianat pada kemunafikan
Khianat pada keserakahan
Khianat pada sumber kehancuran, kebodohan, dan ketidakadilan
Pada konteks itu,
Kata khianat wajib adanya
Sebab itu mari kita ikrarkan
Jadilah pengkhianat segala kemunduran moral, budaya
pemikiran, dan kemunduran iman
Masihkah Ada
Bertahun-tahun pengembaraanku
Kuhadapi padang pasir kerontang tanpa hawa
Saatnya sejenak kembali menuju oase yang tlah lama hilang
Kampusku!
Ingin kuraih kembali sisa-sisa idealisme di sana
Tuk mengisi semangat yang tlah tergores cita-cita pragmatisme
jalanan
Mengisi kembali otakku dengan ide-ide baru
Tuk kembali berjuang menahan gempuran dajjal-dajjal
kehidupan
Namun satu yang kutakutkan
Masih adakah amunisi idealisme di kampusku
Atau
Di sanalah sebenarnya idealisme itu mulai terpinggirkan
Tergantikan oleh kepentingan-kepentingan sesaat
Yang akan menghancurkan hakikat kemanusiaan kita
Aku tak tahu
Refleksi
Sayang ....
Tetaplah bersemayam dalam lubuk hatiku
Walaupun kenyataan tak memihak kita
Namun kenyataan itu harus kita terima
Ikhlaskan dengan segala sukma
Walau kita tak kuasa menahan sakit dan pedihnya
Selalu ingatlah sayang .....
Kita hidup bagaikan sebuah wayang
Tanpa daya, tanpa kuasa kepada sang dalang
Sayang ..... ingatlah selalu
Bahwa inti sukmaku kan slalu bersamamu
Takkan lekang oleh waktu dan masa
Walaupun kita nanti ‘kan berpisah, sayang ....
Jadilah engkau selalu pelita yang menyinari kehidupan setiap
orang
Buatlah hidupmu berguna bagi sesama
Sayang ...... sungguh ku ‘kan slalu mengenangmu
Sebagai cahaya yang pernah mengisi dan menyinari perjalanan
hidupku
Sayangku ..... janganlah engkau bersedih
Banggalah, wahai engkau sayangku
Ternyata cahyamu nan cemerlang dibutuhkan pula oleh orang
lain
Berikanlah sinarmu, sayangku
Berikan dengan penuh rasa cinta dan keikhlasan
Jangan kau kurangkan dan hilangkan
Jiwa, sukma, dan do’aku kan slalu bersamamu
Menyertai kehidupanmu kelak
Sayangku, bebaskanlah alam pikirmu
Terbanglah bagai burung camar di pantai yang luas
Nikmatilah hidupmu, sayangku ...
Jangan kau sia-siakan anugrah yang telah diberikan-Nya
padamu
Sayangku .... dengan penuh penyesalan dari dasar lubuk
batinku
Aku ingin mengatakan sesuatu padamu
Maafkanlah aku yang tak mampu memenuhi harapanmu
Tuhan telah memberikan jalan yang berbeda bagi kita
Kita dicipta untuk saling sayang, namun tidak untuk bersama
Ingatlah sayang, kebahagiaan suatu saat kan berganti
kesedihan
Dan kesedihan suatu saat kan berganti kebahagiaan
Sayangku .....
Jiwa tak ‘kan pernah mati walau jasad tlah mengering
Ingatlah sayangku ...
Jiwaku kan slalu menyatu dalam jiwamu
Walau raga ini tak kau miliki
Sayangku, tahukah kau?
Tuhan mahatahu sayangku...
Ia tahu rahasia kehidupan kita
Ia pasti kan memberikan yang terbaik bagi kita
Sayangku .... suatu saat kau kan mengerti rahasia itu
Rahasia yang kita sebelumnya tak pernah tahu
Oh .....kekasihku, sayangku ...
Terasa aku tlah lelah
Batinku serasa ingin berhenti sejenak dalam mengarungi hidup
Rasanya ingin kupejamkan mata ini
Mencoba tuk berganti kenyataan hidup
Kasihku ... rasanya kuingin hidup ini segera berganti tema
Kucoba tuk menahan rasa sesak di dada ini kasihku
Rasanya ingin meledak, berontak, teriak dengan kenyataan
hidup ini
Kasihku, tahukah kau?
Malam ini kudengar nyanyian alam
Mengajakku tuk berkaca diri
Menyelami jiwa
Mendalami batin
Menorehkan pena
Menuliskan cerita
Membaca kenyataan
Meredam emosi
Menghayati hidup
Memupuk asa
Menahan gelora
Menata cita-cita
Dan mengasihi sesama
NASIONALISME
Nampak
merah padam bumi pertiwi
Akibat
ulah dusta para kurcaci
Setiap
langkah tersungkur karma
Intan
tertambat belenggu nista
Oi...orang
indonesia
Nyatakan
tiada dusta antara kita
Lenyapkan
angkara murka
Indahkan
cinta sesama
Satukan
raga dan jiwa
Mantap
teriakkan kata:
Enyah kau pendusta bangsa!
Arti sebuah kemenangan
Apa itu kemenangan?
Apakah dikala kita lebih kuat dari orang lain
Apakah dikala kita lebih pintar dari orang lain
Apakah dikala rumah kita lebih bagus dari orang lain
Apakah dikala mobil dan motor kita lebih baru dari yang lain
Apakah dikala kita bisa mempermalukan orang lain
Apakah dikala handpone kita lebih mutakhir dari yang lain
Apakah itu yang bernama kemenangan?
Sebuah kemenangan menghasilkan ketenangan
Kemenangan adalah ketika kita diseru:
“Wahai jiwa yang tenang.
Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi
diridai-Nya.
Maka masuklah ke dalam jemaah hamba-hamba-Ku,
dan masuklah ke dalam surga-Ku.”
Dan kita mengikutinya
Itulah arti sebuah kemenangan
Sewajarnya I
Hari ini kuberpikir
Apa arti hidup?
Berkuasa?
Kaya?
Terhormat?
Atau...
Apa?
Hidup harus bermakna
Makna adalah isi
Jadi, hidup harus berisi, berarti
Bagai padi
Semakin berisi semakin menunduk
Tapi apa yang terjadi?
Yang berisi makin arogansi
Yang berisi dagunya mendongak tinggi
Inikah yang dinamakan berisi?
Ia selalu ingin dihormati
Sewajarnya 2
Menunduk menatap langit
Dunia rasa semakin sempit
Demi Tuhan aku ingin sewajarnya
Hidup sewajarnya
Mencinta sewajarnya
Bahagia sewajarnya
Sedih sewajarnya
Tapi ...
Aku belum bisa
Nafsu sering menggerogoti pertahananku
Kucoba lawan!
Makin besar tekanan kurasakan
Tuhan ....
Aku tahu Engkau Mahatahu
Dalam lubuk hatiku
Aku bertekad
Aku ingin hidup sederhana
Sewajarnya dan bahagia
Itu saja
Takdir
Tertawa
Menangis
Adalah rona-rona kehidupan
Senang
Sedih adalah lika-liku keadaan
Kita hanyalah makhluk yang lemah
Tuhan....Allah
Mahabesar
Mahatinggi
Mahatahu
Mahamelihat
Mahapenentu
Hanya kepada-Nyalah kita berharap
Dan bila hal yang engkau citakan tak jua sampai
Terimalah hal itu dan berusahalah
Langganan:
Postingan (Atom)