syarat itu akhirnya disanggupi Prabasini dengan membubuhkan racun pada minuman sang raja.
Tatkala sang raja meminumnya, terasalah panas seluruh badannya dan akhirnya tewas.
Kerajaan berduka. Untuk mengisi kekosongan kekuasaan, maka naik takhtalah Kuswara menjadi raja. Akan tetapi putra sang raja yang bernama Jatmika menjadi penghalang utama Kuswara untuk terus bertakhta. Dengan segala cara Kuswara berkehendak melenyapkan Jatmika.
Pertumpahan darah antarpangeran pun terjadi. Di antara kisah cinta antara pengeran dengan putri penghuni istana, pertumpahan darah pun tak terelakkan.
Di tengah keteganggan yang melanda dalam lakon cerita dagelan yang muncul mampu membawa suasana menjadi ceria dan penuh kesegaran. guyonan-guyonan kocak para dagelan seolah menjadi jeda dari riuh dan panasnya perebutan kuasa.
Pada akhirnya Jamika dan Kuswara sama-sama tak mendapatkan apa-apa dari pertikaian kekuasaan kerajaan. Persis seperti apa yang tergambarkan dalam falsafah huruf jawa. Dua-duanya mati tanpa memperoleh yang dicita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar