foto: medianasional.com
Pengertian Teks Editorial
Teks editorial adalah teks yang berisi
pendapat pribadi dari redaksi terhadap suatu isu/masalah aktual. Isu
bisa meliputi masalah politik, masalah sosial, juga masalah ekonomi. Perlu kamu
ingat ya, bahwa teks editorial itu berbeda dengan opini karena di dalam teks
editorial berisi pendapat pribadi redaksi, bukan pendapat si penulis teks
tersebut ya.
Fungsi teks editorial adalah untuk memengaruhi dan meyakinkan pembaca. Oleh karena itu, teks editorial bermanfaat untuk merangsang pemikiran
pembaca terkait suatu isu atau masalah yang terjadi di kehidupan. Bahkan,
terkadang teks editorial mampu untuk menggerakkan pembaca untuk bertindak.
Ciri-Ciri Teks Editorial
Teks
editorial memiliki beberapa ciri-ciri, antara lain:
1. Aktual dan faktual
Teks
harus mengangkat informasi yang tengah hangat diperbincangkan di masyarakat.
Jangan lupa juga, informasinya tetap harus mengedepankan fakta yang terjadi ya.
2. Sistematis dan logis
Penyusunan
teks editorial harus tersistematis yang berarti harus memenuhi struktur dan
kaidah kebahasaannya ya teman-teman. Teks juga harus logis, artinya masuk akal
dan tidak imajinatif.
3. Argumentatif
Seperti
yang sudah dijelaskan di awal artikel ini, bahwa teks ini berisi pendapat
pribadi dari redaksi. Artinya teks ini mengutarakan argumen-argumen yang ada
dalam sudut pandang redaksi.
Struktur Teks Editorial
Struktur teks editorial terdiri dari 3 bagian, yaitu pernyataan
pendapat (tesis), argumentasi, dan penegasan ulang. Berikut uraian lengkapnya:
1. Pernyataan pendapat (tesis)
Berisi
sudut pandang penulis terhadap permasalahan yang diangkat. Berupa pernyataan
atau teori yang akan diperkuat oleh argumen.
2. Argumentasi
Bentuk
alasan atau bukti yang digunakan untuk memperkuat pernyataan tesis. Bisa berupa
pernyataan umum, data hasil penelitan, pernyataan para ahli atau fakta-fakta
yang dapat dipercaya.
3. Penegasan Ulang Pendapat (Reiteration)
Berisi
penguatan kembali atas pendapat yang telah ditunjang oleh fakta-fakta dalam
bagian argumentasi.
Kaidah Kebahasaan Teks Editorial
Selanjutnya, kaidah kebahasaan teks editorial terdiri dari adverbia,
konjungsi, dan verba. Nah, verba pada teks editorial dibagi lagi menjadi verba
material, verba relasional, dan verba mental.
1. Adverbia
Merupakan kata keterangan yang ada dalam
teks editorial. Biasanya
yang sering muncul dalam teks editorial adalah adverbia frekuentatif. Adverbia
frekuentatif yang menggambarkan makna berhubungan dengan tingkat kekerapan
terjadinya sesuatu yang diterangkan adverbia itu. Contohnya
seperti kata-kata selalu, biasanya, sering, kadang-kadang, jarang, sebagian
besar waktu.
2. Konjungsi
Merupakan kata penghubung. Biasanya
banyak ditemukan konjungsi antarkalimat, seperti bahkan, malahan, dan
sesungguhnya.
3. Verba material
Merupakan kata kerja yang menunjukkan
perbuatan fisik atau peristiwa. Contohnya membaca, menulis, dan memukul.
4. Verba relasional
Merupakan kata kerja yang menunjukkan
hubungan intensitas (pengertian A adalah B), dan milik (mengandung pengertian A
mempunyai B).
5. Verba mental
Merupakan kata kerja yang menerapkan
persepsi (melihat, merasa), afeksi (suka, khawatir) dan kognisi (berpikir,
mengerti).
Cara Membuat Teks Editorial
Nah,
setelah tahu struktur dan kaidah kebahasaan, sekarang kalian juga harus belajar
cara membuat teks editorial. Langkah-langkahnya, yaitu:
1. Memilih topik terkini dan terhangat yang menarik
pembaca
Topik yang menarik akan diminati para pembaca karena pembaca selalu
ingin topik yang terbaru.
2. Mengumpulkan data untuk mendukung pendapat
Data berupa fakta-fakta yang berhubungan dengan topik akan sangat
mendukung pendapat yang sudah dibuat.
3. Menyesuaikan topik dengan pembaca
Penulis teks editorial harus memperhatikan bahasa, fakta-fakta dan
pendapat yang dikemukakan apakah sudah tepat atau belum bagi pembaca.
4. Menyunting teks editorial
Periksa kembali teks yang sudah dibuat agar kaidah kebahasaan, tanda
baca, dan kalimatnya sudah padu dan siap untuk dibaca para pembaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar